Wednesday, October 10, 2007

Business is Usual

"Ja, punya luh tuh bukan proyek namanya tapi business is usual", Mayang sesungut waktu meeting membahas proyek-proyek kantor. Bikin bingung nih. Apa yang membedakan yang ini disebut proyek dan yang itu disebut business is usual ?

Okelah, Mayang memang bidangnya ngurusin tetek benget mengenai proyek. Lha wong dia tuh Managernya PMO. Jadi yah, sudah lumutan tentang proyek. Sedangkan saya: bocah ijo.

Tapi kenapa baru sekarang diributkan? Baru kali ini mendengar business is usual berhadapan dengan yang disebut proyek. Definisi dari mana kalau pekerjaan yang dikerjakan sehari-hari disebut sebagai business is usual, walaupun pekerjaan itu cakupannya besar dan luas. Dan pekerjaan yang tidak terus menerus dikerjaan disebut sebagai proyek, walaupun ruang lingkupnya kecil dan tidak memakai resource yang besar.

Kalau mau diurut-urut, bisa sampai pada kesimpulan bahwa setiap pekerjaan proyek yang kita kerjakan adalah business is usual. Karena bisa jadi proyek tersebut kita kerjakan sehari-hari. Dan memang pekerjaan kami sehari-hari adalah menyelesaikan proyek. Tambah bingung kan...

Jadi apa yang dimaksud dengan business is usual itu? Dan kriteria apa yang membedakan yang ini adalah business is usual serta yang itu adalah proyek? I don't know ..it's dark. (Au ah gelap)

Wednesday, October 3, 2007

Demam Tamiya di Bogor

Ramai sekali terlihat peserta balap mobil mini, sering disebut Tamiya, di salah satu toko sekitar Jembatan Merah. Ada dua unit track. Satu cukup panjang, sekitar 4 - 5 meter dengan triple track. Satunya lagi agak pendek, sekitar 2 - 3 meter.

Track pendek dirubung oleh pembalap2 cilik, anak SD yang masih menggunakan seragam putih merah. Mobil Tamiya yang digunakan masih terlihat amatiran, sekitar harga puluhan ribu. Dari dalam tas sekolah, mereka mengeluarkan mobil2nya beserta tool dan asesoris sederhana. Terdengar obrolan mereka layaknya obrolan teknisi di pitstop balapan F1. Hati kecil saya berkata: "hebat juga nih anak SD sudah paham istilah2 teknik otomotif. Gue aja yang udah bangkotan, boro2 ngerti". Mereka saling jajal kemampuan mobil masing2. Ada yang selalu mental saat di tikungan. Ada yang mobilnya loncat di tanjakan sampai ke luar arena. Lucunya, ada yang mobilnya, setelah dirakit, berjalan mundur. Bukan maju ke depan. Ternyata, setelah diberitahu oleh temannya yang lebih paham, dia memasang motor (dinamo) terbalik dengan kutub battery. Yang harusnya untuk kutub positif, jadi kutub negatif. Begitu sebaliknya.
Di track panjang, anak2 ABG sudah kelihatan prof. Mereka, laksana montir sungguhan, menenteng toolsbox yang sarat dengan peralatan dan asesoris mahal. Ada yang sekaligus membawa 4 unit mobil dengan asesoris yang berbeda. Harga kerangka mobilnya saja, ada yang sampai ratusan ribu rupiah. Belum lagi dinamo, roda, battery, dan lainnya. Kecepatan mobil, satu kali lap, bisa dalam hitungan detik saja. Wuzzz. Hebat.
Mobil Tamiya sebenarnya nama merek (nama produsen) untuk mobil mini 4WD. Karena merek Tamiya sebagai pelopor mobil mini 4WD dan yang paling kesohor, maka di Indonesia untuk segala merek mobil mainan 4WD disebut sebagai mobil Tamiya. Seperti Pepsodent, nama produsen pasta gigi, tapi kita menyebut semua pasta gigi sebagai pepsodent. Atau Indomie untuk mie instan.
Saya sendiri baru kali ini melihat langsung adu balap mobil Tamiya. Itupun karena anak saya merengek minta dibelikan mobil Tamiya. Terpaksa lah membeli 1 unit seharga Rp 9.000,-. Sengaja memilih yang paling murah dengan niatan untuk belajar terlebih dahulu. Tanpa harus merakit terlebih dahulu, tinggal pasang battery langsung ngacir. Tapi, saat ditaruh di track, tidak jalan-jalan. Jalan di tempat. Setelah diperiksa, ban depan tidak mutar. Balik ke penjual, minta ditukar dengan mobil lain. Oleh si penjual, hanya disentuh sedikit, mobil kembali normal. Dasar newbie, saya tidak berani ngoprek dulu.
Yang saya kuatirkan, para pembalap muda akan kecanduan. Akhirnya melupakan pelajaran sekolah. Jika sudah kecanduan, mereka akan lupa waktu dan bisa saja memnghambur-hamburkan uang untuk membeli asesoris mobil Tamiya. Segi positifnya, siapa tahu, saat kecil hanya hobi sudah besar jadi teknisi otomotif yang hebat.
Ada teman saya yang jeli memanfaatkan peluang usaha saat demam yang tidak ada sangkut pautnya dengan suhu tubuh ini. Khusus di Bulan Ramadhan ini, dia berubah haluan bisnis, dari bisnis percetakan menjadi penjual pernik-pernik mobil Tamiya. Dia pun menyediakan track sendiri di kiosnya, sebagai daya tarik buat anak-anak pehobi mobil Tamiya. Sambil ngabuburit, menunggu azan magrib, kiosnya ramai dikunjungi anak-anak. Ada yang sekedar menonton, ada juga yang berniat menjajal track, dan tak sedikit yang memborong barang dagangannya. Hidung bisnis yang cukup tajam.

Foto

Latest Headlines

bagja2000

Subscribe Now: google

Add to Google

FeedBurner FeedCount

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner