Assalamualaikum wr wb
Innalillahi wa innailaihi rojiun
Telah berpulang ke Rahmatullah, kawan kita AJI SARSITO "Humas Kampoeng Bogor"
Pada Hari Selasa, 4 Maret
2008 pukul 4 pagi.
Semoga almarhum diterima disisi Allah SWT dan diterima iman Islam nya.
Semoga keluarga diberi ketabahan.
Amiin.
Tuesday, March 4, 2008
Berita Duka
Posted by
BJ
at
12:40 PM
0
comments
Thursday, February 28, 2008
4 Sehat 5 Semaput
Bukan karena baru sehat lagi saya tulis tulisan ini. Bukan pula karena saya suka minum susu, apalagi susu coklat. Tapi, jadi ikut prihatin membaca berita akhir-akhir ini mengenai isu-isu kontaminasi susu bayi.
Ingat saat SD dulu, kita biasa diberikan tugas untuk membuat prakarya dari kertas karton. Hasil karya kita akan dipajang di dinding-dinding kelas. Ada yang membuat gambar para pahlawan. Tak terlewat pasti adalah membuat burung Garuda Pancasila dan membuat Peta Kepulauan Nusantara.
Ada juga yang pasti jadi langganan untuk dibuat, yaitu: membuat peta makanan 4 Sehat 5 Sempurna. Di sepanjang pinggir lingkaran kertas karton, biasanya dibuat 4 kotak untuk kategori makanan 4 Sehat. Dari mulai makanan mengandung karbohidrat, sampai dengan makanan berprotein dari hewan.
Ada lingkaran di tengah-tengah karton yang sudah pasti selalu ditempatkan untuk menggambarkan "SUSU". Ada yang menggambarkannya dengan gambar sapi dan segelas susu segar. Tapi, kebanyakan cukup menuliskan "SUSU" dengan hurup besar-besar. Gambar/tulisan "SUSU" di posisi tengah lingkaran menandakan susu sebagai kesempurnaan dari asupan makanan yang sehat.
Propaganda "4 Sehat 5 Sempurna" masih genjar terdengar sampai masa-masa SMA. Dari mulai anak-anak TK sampai SMA, dan bahkan anak-anak tak sekolah, sepertinya kenal dengan "4 Sehat 5 Sempurna". Susu sebagai minuman sehat jadi terkenal. Lagu-lagu anak sehat pasti ada tentang "susu".
...............
Tapi, saat ini sepertinya propaganda berubah menjadi "4 Sehat 5 Semaput". Lihat hasil reaksi masyarakat!. Ada yang sudah merasa isu susu terkontaminasi itu benar adanya sehingga tidak lagi mengkonsumsi susu. Bagi ibu-ibu yang ASI-nya normal tidak ada masalah. Bagaimana dengan ibu-ibu yang tidak lagi bisa memproduksi ASI untuk bayinya karena suatu hal? Prihatikan ?
Masih ada saja isu-isu seperti ini yang menyusahkan masyarakat kecil..Tolonglah cepat diademkan. Kasihan ..
Ngan bisa ngadangukeun Iwan Fals:
"maafkan kedua orangtuamu
kalau tak mampu beli susu
bbm naik tinggi
susu tak terbeli orang pintar tarik subsidi
mungkin bayi kurang gizi (anak kami)"
Salam,
Bagja
Posted by
BJ
at
4:01 AM
0
comments
Monday, February 25, 2008
Sakit
Akhirnya aku jatuh sakit. Sudah seminggu aku tahan-tahan, sabtu kemarin aku tak tahan lagi. Menggigil, padahal suhu tubuh 39 derajat celcius. Aku dipaksa ke dokter. Diultimatum untuk opname di rumah sakit. Bentaran aku siap berangkat. Kebenaran liat hp, jadi ingin blog. Mohon doanya agar cepat sembuh.
Posted by
BJ
at
2:13 AM
0
comments
Wednesday, February 13, 2008
Kangguru Kebakaran Jenggot (Kambing)
"Drama berdarah" berbau mesiu dan mengiris nurani.
Pakistan "bummm" Bhutto tewas terkapar.
Timor, "tar tor" Horta sekarat.
Si kaca panon BL "Alfredo" bikin sensasi buat naik singgasana, akhirnya naik ke langit.
Kang Guru kabakaran jenggot oleh kambingnya sendiri.
Matan Ruak "si kambing" meruak-ruak si Akang Guru
Adakah udang dibalik itu?
Salam Damai,
Bagja
Posted by
BJ
at
5:21 AM
0
comments
Tuesday, February 12, 2008
Update acara Capgomeh 2008 di Bogor
Capgomeh 2008 - Bogor Street Fest
Posted by
BJ
at
3:33 AM
0
comments
Wednesday, February 6, 2008
Acara Cap Go Meh di Bogor
Dalam rangka mendukung VISIT INDONESIA YEAR 2008, Komunitas KAMPOENG BOGOR bekerjasama dengan VIHARA DHANAGUN menggelar rangkaian kegiatan menyambut TAHUN BARU IMLEK 2559. Salah satu acara yang menjadi bagian dari Perayaan Tahun Baru Imlek tersebut, adalah CAP GO MEH.
Posted by
BJ
at
4:01 PM
0
comments
Nonton Barongsai
Sesekali memakan "pancingan" penonton. Pancingan ini umpannya bukan umpan buat mancing ikan. Tapi, "pancingan" ini berumpan ampouw (amplop merah) berisi uang. Pancingan disodorkan oleh penonton setinggi2 mungkin agar Sang Naga perlu loncat untuk meraihnya.
Dalam kostum Barongsai ada dua orang. Saat Barongsai berjalan dengan empat kaki, sebenarnya di dalamnya dua orang lelaki yang berjalan berurutan depan belakang. Kalau Barongsai meloncat, maka orang yang depan akan naik ke paha orang yang di belakang. Buat meloncat lebih tinggi lagi untuk meraih amplop, maka yang depan akan meloncat ke bahu orang yang di belakang.
Pengiring tetabuhan gendang ada sekitar 6 atau 7 orang. Mereka berseragam kaos berwarna merah. Ada dua orang yang memegang perkusi simbal dan kecrikan. Gendangnya cukup besar dibandingkan dengan gendang khas sunda. Malah sepertinya lebih seperti bedug ukuran menengah. Gendang diangkut dengan gerobak dan ditabuh bergantian dua orang. Yang satu menabuh, yang lain mendorong gerobak.
Ada komandan yang memandu gerakan dua naga itu. Dia meniup periwitan saat akan memerintahkan sang naga bergerak pindah. Apabila ada penonton yang akan menyumbang, dia juga yang menyiapkan amplopnya. Amplok diberikannya ke penonton untuk diisikan uang sumbangan. Lalu, dia akan mengikatkannya ke pancingan. Penonton yang akan memancing Barongsai diberikan keleluasaan untuk mempengaruhi Barongsai agar bergerak lincah mengikuti gerakan gagang pancingan.
Sebelum akhirnya Barongsai dapat umpan "Amplop", dia akan menari-nari menarik perhatian agar makin banyak penonton memberikan sumbang. Amplop disodor-sodorkan ke arah penonton oleh sang komandan. Tapi, banyak juga penonton yang sukarela memberikan amplop berisi uang kepada mereka.
Setelah sekitar satu jam lebih, mereka menari-nari dan loncat-loncat kesana-kemari, akhir pertunjukkan selesai. Mereka menyalami penonton dan mengucapkan terima kasih atas amplop merahnya.
Itu pengalaman pertama saya menonton Barongsai.
Salam,
Bagja
Foto-foto:















Posted by
BJ
at
1:35 PM
0
comments