Thursday, May 8, 2008

Terancam dari Yogja

Harusnya aku dan keluarga sudah berada di Yogja pada 20 Maret 2008. Tapi, "high session" yang bertepatan dengan libur Maulid Nabi Muhammad SAW membuat semua tiket ludes di borong. Tiket pesawat maupun kereta tak satupun yang kudapat. Timbang sana timbang sini, undur lah tanggal keberangkatan menjadi 1 Mei 2008.

Mandala jadi maskapai yang kuincar. Hanya 200ribuan bisa naik pesawat yang cuma terkisar harga 100ribuan dengan travel dan sekitar puluhan ribu rupiah dengan kereta. Waktu tempuh, sudah jelas beda jauh. Dengan pesawat cukuplah membuat penat sekitar 50 menit sudah dapat mentransfer diri dari Jakarta ke Yogja. Kereta bisa memerlukan waktu sekitar 8 - 10 jam untuk mencapai kota gudeg. Apalagi travel, membutuhkan waktu yang paling lama dan jelas membikin rasa sumpek dan penat semakin terasa, yakni sekitar 12 jam.

Untuk penginapan, sudah kurencanakan harus dekat dekat pusat keramaian "Malioboro". Setelah browsing dan tanya kiri-kanan, pilihanku Hotel Ibis. Selain tepat di Malioboro, juga dapat diskon lumayan dari kenalan adikku. Hotel yang bersih, aman dan tentu saja nyaman bagi keluargaku. Mungkin kalau "backpeker" sendirian akan kupilih losmen-losmen yang berjejeran di sekitar Malioboro, dan penginapan hemat ini pun tidak kalah bersih serta nyaman.

Tranportasi apa yang kupilih untuk mengantar ngalor-ngidul di Yogja? Itu pertanyaan selanjutnya dalam perjalanan liburanku ini. Sewa mobil? Pasti ini yang terlintas pertama kali. Rental mobil pun segera kuhubungi. Patokan harganya rata-rata sebagai berikut: Mobil sejenis Suzuki APV untuk 3 hari dengan lama pemakai 24jam sehari sebesar Rp 900ribu. Kalau 3 hari dengan lama pemakaian 12jam perhari sebesar 500ribuan. Itu sudah dengan supir. Bahan bakar, tanggung jawab penyewa. Cukup murah dibanding kota lain, seperti di Bogor yang bisa sebesar 300ribuan untuk 12jam perhari dengan jenis mobil yang sama.

Kubooking mobil untuk 3 hari dengan lama pemakai perhari 12jam seharga 500ribuan. Namun beberapa hari sebelum tanggal keberangkatan, bookinganku dicancel oleh rental. Sungguh tidak professional.

Bingung, beberapa hari lagi ke hari-H tapi belum ada kendaraan untuk di sana. Haruskah batal lagi ke Yogja?

Bikin gemes saat dibatalkan oleh rental dengan alasan mobilnya semua full. Lucu, aku sudah book dari awal tapi kok bisa dibilang full di saat-saat yang mepet.

Untung teman adikku menawarkan kendaraannya yang bisa kugunakan. Dengan kesediaannya pula, dia siap menjadi supir. Suatu keberuntungan yang tidak disangka-sangka. Walaupun diberikan sukarela, tetap aku tawarkan harga yang sama dengan harga sewa mobil disana. Timbal balik dari rasa terima kasih atas jasa dan bantuannya, sekedar uang lelah. Matur nuwun Mas Adit.

Semua persiapan akomodasi sudah dirasa cukup. Untuk pulang ke Bogor di hari Minggu, sudah kupilih menggunakan travel saja. Pertimbangannya karena pulang pasti membawa barang-barang banyak dan lokasi tempat tinggal di Bogor, cukup repot jika menggunakan pesawat atau kereta. Tapi dengan travel bisa langsung di jemput dari lokasi di Yogja, dan diantar langsung sampai di depan pintu rumah di Bogor. Tanpa perlu gonta-ganti moda angkutan lainnya.

1 Mei 2008, sampailah kami di kota budaya pada pukul 10 pagi kurang 5 menit. Di jemput oleh adikku dan temannya, serta tak lupa kendaraan yang bakal menemani sepanjang liburan di Yogja.

Sesuai jadwal yang telah kubuat, harusnya kami langsung ke hotel. Yah, baru aku sadar setelah diberitahu bahwa hotel baru dapat reservasi pada pukul 1 siang. Ada perubahan mendadak dari rencana yang telah kususun. Rencana daftar kunjungan ku ini adalah bantuan dari teman-teman. Seperti: Mas Guni, Kang Haris, Mbak Nawang, juga tak lupa Emak Julie. Terima kasih semuanya.

Atas saran Mas Adit, kami langsung ke Prambanan. Dan kalau sempat bisa mengunjungi beberapa candi di sekitar Prambanan. Foto-foto di Prambanan bisa dilihat di sini

No comments:

Foto

Latest Headlines

bagja2000

Subscribe Now: google

Add to Google

FeedBurner FeedCount

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner